Prastasti
Neuseu
Prastasti ini di temukan pertama sekali di
pagar sebuah Langgar Neusu Aceh Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh berbentuk
"Yopa" berbahasa Tamil kuno berasa dari abad ke 11 Masehi. Parastasti
ini di temukan pada tanggal 3 Desember 1990 oleh Ibrahim Kaoy Jabatan sebagai
Kakanwil Depdikbud Aceh, Prastasti ini disebut Prastasti Bersurat karena banyak
guratan-guratan kecil dan memenuhi batu prastasti itu, mengenai isi dari pesan
yang tertulis di batu ini sampai sekarang belum ada data terjemahannya.
Prastasti ini bisa menjadi bukti bahwa sebelum kerajaan islam ada di Banda Aceh
telah ada beradaban lain atau kerajaan lain yang beragama hindu dan budha.
Sultan Iskandar Muda (Sultan Kerajan Aceh)
Zaman keemasan kerajaan Aceh dulu terjadi
pada Pemerintahan Sultan Iskandar Muda, beliau adalah keturunan dari dua
dinasti yaitu Dinasti Mahkota Alam dan Dinasti Darul-Kamal, ibunya Putri
Raja Indra Bangsa / Paduka Syah Alam dan bapak bernama Mansur Syah,
tanggal kelahiran Sulatan Iskandar Muda belum di ketahui secara pasti tapi
menurut hikayat, Putri Raja Indra Bangsa memerintah pada tahun 1579 sampai 1586
hamil beberapa waktu setelah menikah, dan juga cerita dari Best pada tahun 1613
umur sultan 32 tahun berarti dapat di kira-kira sultan lahir pada tahun
1583, ada juga versi di makam pusara beliu tertulis tahun kelahiran 1590,
Sultan Iskandar Muda memerintah tahun 1607-1636.
Gunongan
Dinamakan Gunongan karena bentuknya
menyurupai gunung, ditengah tengahnya terdapat menara dan sebuah gua yang di
kapur seperti perak, Sultan Aceh mendirikan bangunan itu untuk permaisurinya
Putro Phang (Anak Sultan Johor) yang rindu kampung halamanya, tepat ini
digunakan juga untuk bersenang-senang dan bermain Putro Phang dan disebut Taman
Sari Gunungan dan Kandang.
Kandang
Kandang adalah tempat pemakaman raja-raja,
yang bertempat di kawasan keraton dan museum Aceh dan Gampong Pande.
Pinto
Khop
Pintoe Khop merupakan salah satu pintu yang
menghubungkan istana (Meuligoe) dengan Taman Putroe Phang yang berbentuk kubah.
Pintoe Khop ini merupakan tempat peristirahatan Putroe Phang.
Istana
Pada
Zaman Snouck Hurgronje Istana itu Bertempat di tengah-tengah kota
dan menjadi inti daerah dengan nama Banda Aceh yang di kelilingi
gampong-gampong sepertih Gampong Pande, Gampong Jawa, Gampong Peunayong dan dst
lain, Banda itu sendiri barasal dari kata Parsi yaitu bandar
(Pelabuhan).Sebuah Gambar an oleh Beaulieu, pintu tempat-tempat masuk menuju
istana kelilingnya lebih dari setengah mil (kira-kira 2 Kilometer)
berbentuk hampir bulat bujur dan sekelilingnya ada parit yang dalamnya 25
sampai 30 kaki (10 m) dan sama lebar, agak sukar dilalalui terjal dan penuh
semak, tidak terdapat dinding pertahanan dan benteng-benteng di sekeliling
istana, dibagian dalam pelataran-pelataran dan bangunan-bangunan
mengalir sungai kecil dibawahnya, itu masih bisa terlihat sampai sekarang
krueng Daroi itu yang mengalir dari selatan membelah Kraton (Pendopo Gubernur)
lalu bermuara ke Krueng Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar