Judul Buku : Dekut Burung Kukuk (Terjemahan)
Penulis : Robert Galbraith
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Halaman : 520
ISBN : 978-602-03-0062-7
Ini
kisah detektif, maka dari itu sudah sepatutnya setiap orang yang membaca buku
ini meneliti setiap pernyataan yang tercetak pada setiap halamannya. Penyunting
jelas yang pertama membaca sebelum orang lain membacanya. Ada dua nama yang
salah ketik di halaman 419 dan 482. Di halaman 419 Carver berubah menjadi
Carter, itu bisa menciptakan kesalahpahaman. Sementara di halaman 482, Strike
tiba-tiba berubah nama menjadi Bristow.
Wah, baru kali ini saya menulislan
kekurangan novel di bagian awal resensi saya. Saya masih terbawa kisah detektif
yang penuh teka-teki ini. Berspekulasi sepanjang hari. Bahkan ketika makan—itupun
karena harus, kalau tidak saya pasti lebih suka melanjutkan bacaan—saya terus
berpikir sayalah sang detektif, jadi saya harus menyusun potongan-potongan yang
dihadirkan Galbraith dalam novel ini supaya semua menjadi jelas, dan saya bukan
lagi seorang “penuduh” tanpa bukti.
Nah, dalam masa-masa penasaran yang
teramat buruk itu, saya tidak mungkin bersedia menunjukkan pada semua orang
kelebihan buku ini di bagian awal. Sungguh, saya begitu pendendam, novel ini
telah mengusik rasa penasaran saya sampai saya baru tidur karena tertidur.
Jadi, saya merasa pantas menyebutkan kekurangan novel ini terlebih dahulu, agar
dendam saya sedikit terbalas.
Novel ini berisi kasus bunuh diri
orang terkenal pertama yang mesti diselesaikan oleh Cormoran Strike, seorang
detektif partikelir. Lula Landry, si pengidap penyakit bipolar, seorang
supermodel yang “digilai” para jurnalis, dinyatakan bunuh diri karena frustrasi
oleh pihak berwajib, dan semua orang setuju dengan hal itu, tetapi tidak dengan
kakak Lula Landry, John Bristow.
Bristow bersikeras mengatakan
adiknya dibunuh, dia perlu bukti untuk meyakinkan semua orang. Oleh sebab itu,
dia datang kepada Cormoran Strike, yang merupakan teman adik laki-lakinya,
Charlie Bristow. Strike awalnya tidak mau mencari bukti yang dibutuhkan John
karena dia sendiri yakin Lula Landry bunuh diri, namun karena kondisi
keuangannya suram dan John mau membayarnya dobel, akhirnya dia menerima.
Dalam
pekerjaannya, Strike dibantu oleh Robin Ellacott, wanita cerdas yang memiliki
gairah tersembunyi pada pekerjaan detektif. Karakternya cocok disandingkan
dengan karakter Strike, secara keseluruhan mereka berdua saling menyukai, dalam
artian sebagai partner kerja dan saya berharap lebih dari sekadar partner.
Kisah
ini dipenuhi teka-teki yang dirangkai dengan sangat cerdas oleh Galbraith.
Untuk para pecinta kisah detektif mungkin mudah bagi mereka menuduh siapa
penjahatnya dan mereka tidak merasa terkejut pada bagian akhir.
Tetapi,
bukan itu inti dari cerita detektif. Itu adalah hal yang mudah kalau hanya sekadar
menuduh, atau berfirasat bahwa mungkin Deeby Macc, Freddie Bestigui, Anthony
Landry, Derrick Wilson, dan tokoh lain dalam novel ini merupakan pembunuh Lula
Landry. Inti dari membaca kisah detektif adalah, bagaimana kita menemukan bukti
atas tuduhan kita dari pernyataan-pernyataan yang dihadirkan oleh penulis.
Sebagai
pembaca, kita pun tak boleh asal menuduh tanpa melingkari pernyataan-pernyatan
yang mendukung tuduhan kita. Saya sendiri telah menjatuhkan tuduhan pada satu
tokoh sejak Strike menyelidiki kasus bunuh diri itu. Galbraith berhasil membuat
saya bimbang dengan tuduhan saya. Galbraith benar-benar mempermainkan saya.
Di
samping kekurangan di bagian awal, sisa dari bagian-bagian novel ini keren.
Galbraith menggambarkan sisi glamor London dengan luar biasa. Untuk yang belum
pernah ke London, mungkin akan mengira itu merupakan sisi gelap dari London
yang cantik, klasik dan polos.
Pembaca
yang diperbolehkan membaca buku ini adalah mereka yang berusia delapan belas
tahun ke atas. Karena di dalam novel ini bertebaran kehidupan malam yang belum
pantas dibaca anak di bawah umur.
Bagi
kalian yang memenuhi syarat sebagai pembaca dan cukup penasaran dengan kisah
ini, selamat membaca, ya. Mungkin agak sulit menemukan buku ini sekarang,
karena terbit tahun 2014 dan sangat laris. Bagi yang belum terbiasa membaca
kisah detektif, nikmati saja bacaan ini secara perlahan. Karena kalian akan
sangat menyukai kejutannya.
Siapa yang mengira “dia” lah
pembunuh itu? Saya menuding orang tanpa salah sasaran, namun sempat ragu dengan
tuduhan saya. Apa kalian merasa tertantang? Dan mungkin dengan membaca kisah
ini kalian jadi mengerti apa yang mungkin terjadi pada kasus-kasus pembunuhan
yang sering diekpos media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar